Bamsoet buka peluang munas tandingan

Bamsoet mewanti-wanti agar Musyawarah Nasional Golkar digelar secara demokratis dan transparan.

Ketua MRP Bambang Soesatyo menjadi pembicara pada acara Forum Group Discustion (FGD) di Auditorium Joewono Soedarsono Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/11). /Antara Foto

Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mewanti-wanti agar ajang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar digelar secara demokratis. Menurut Bamsoet, tidak tertutup kemungkinan pihak yang kecewa melahirkan munas tandingan. 

"Saya belum bisa komentar, sebab saya baru dengar (soal munas tandingan). Tapi, yang pasti, dalam sejarah Partai Golkar, munas tandingan itu ada kalau saluran demokrasi tersumbat dan dipaksakan seperti halnya yang lalu-lalu," kata Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11).

Golkar bakal menggelar munas untuk memilih ketua umum baru di Jakarta, Desember mendatang. Selain Bamsoet dan calon petahana Airlangga Hartarto, sejumlah kader Golkar juga telah mendeklarasikan diri bakal membidik kursi Golkar-1 di munas. 

Menurut Bamsoet, kader-kader Golkar bakal tetap solid jika pemilihan ketum digelar demokratis. "Saya pikir tak akan terjadi munas tandingan," ujar Ketua MPR RI itu. 

Wacana munas tandingan diembuskan Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Viktus Murin. Menurut Viktus, penyelenggaraan munas pada 3-6 Desember yang dirancang para pendukung Airlangga melanggar anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Golkar.