Budiman Sudjatmiko: Semburan dusta bisa dikalahkan 

Berita bohong alias hoaks yang menjadi salah satu indikasi penggunaan taktik semburan dusta.

Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko (kiri) dalam diskusi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Minggu (16/6). Alinea.id/Robertus Ronny Setiawan

Semburan dusta atau firehose of falsehood kerap digunakan sebagai instrumen memenangkan kontestasi elektoral. Di Pipres 2019 tak terkecuali. Dalam pertarungan politik yang kembali mempertemukan Jokowi dan Prabowo itu, berita bohong alias hoaks yang menjadi salah satu indikasi penggunaan taktik semburan dusta marak. 

Namun demikian, menurut Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko, semburan dusta tak sepenuhnya efektif. Menurut Budiman, taktik yang kerap dikategorikan sebagai modifikasi propaganda Rusia itu bisa dikalahkan. 

"Karena di Indonesia kita bisa mengalahkan semburan dusta dan semburan dusta di Indonesia tidak bisa mencapai kemenangan politik," kata Budiman dalam sebuah diskusi di Microsoft Indonesia, Gedung BEI, Jakarta, Minggu (16/6).

Meskipun pemilu telah usai, Budiman mengatakan, semburan dusta ternyata tidak ikut surut. Kabar bohong bertebaran dengan pola yang terstruktur. "Diulang-ulang, dan mengaduk-aduk emosi serta kepercayaan seseorang," imbuhnya. 

Menurut Budiman, semburan dusta semakin subur karena masyarakat penerimanya justru menyukainya. Padahal, daya rusak semburan dusta bisa memengaruhi individu hingga bisa merusak tatanan sosial suatu bangsa. "Semburan dusta ini tidak berhenti dan bikin kecanduan," katanya.