Demokrasi Indonesia bak arisan politik

Demokrasi di Indonesia mensintesakan agama, negara dan pluralisme

Ilustrasi/Alinea.id/Dwi Setiawan

Pengamat politik sekaligus Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Komaruddin Hidayat menyebutkan bahwa demokrasi di Indonesia seperti permainan arisan. Alasan Komaruddin karena proses demokrasi di Indonesia mensintesakan dengan agama, negara, pluralisme, diramu menjadi kesatuan.

"Indonesia ini bukan negara-bangsa, tapi negara masyarakat yang diikat oleh Pancasila serta cita-cita pendiri bangsa. Namun demokrasi Indonesia itu masih jauh dari yang dicita-citakan pendiri bangsa," ungkap Komaruddin dalam diskusi yang digelar Moya Institute bertajuk "Demokrasi Indonesia di Simpang Jalan?", Jumat (5/3).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto menyampaikan, situasi demokrasi di Indonesia yang terus bergeliat ditandai fenomena banyaknya partai politik baru muncul.

"Sebetulnya turut memperkaya khasanah demokrasi di Indonesia dengan segala peristiwa politik terjadi," ucap Hery.

Sementara  Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengungkapkan bagaimana pertumbuhan platform informasi yang amat pesat dan tidak terbatas sehingga ikut mempengaruhi demokrasi Indonesia.