Demokrasi Indonesia bakal jeblok jika Pemilu 2024 ditunda

Penundaan Pemilu 2024 akan menghilangkan faktor yang mendukung peningkatan indeks demokrasi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Foto: Twitter

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Wijayanto mengatakan, penundaan Pemilu 2024 atau memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tiga periode akan menurunkan skor indeks demokrasi di Indonesia. Menurutnya, penundaan Pemilu 2024 akan menghilangkan faktor yang mendukung peningkatan indeks demokrasi di Tanah Air.

"Dapat dengan mudah dikatakan skor indeks demokrasi Indonesia akan jeblok (apabila Pemilu 2024 ditunda)," ujar Wijayanto dalam keterangananya, Rabu (2/3).

Menurut Wijayanto, saat ini peringkat indeks demokrasi Indonesia berada di peringkat 52 dari 167 negara dengan nilai 6,71% berdasarkan The Enonomist Intelligence Unit yang diluncurkan pada 2021. Dengan demikian, kata dia, penundaan pemilu berpotensi menurunkan skor indeks demokrasi Indonesia. Padahal, dua penyumbang skor yang membuat tingginya Indeks demokerasi Indonesia ialah partisipasi politik masyarakat sebesar 7,22 dan adanya penyelenggaraan Pemilu dengan nilai 7,9.

Selain itu, lanjut dia, penundaan Pemilu 2024 membuat Indonesia keluar sebagai negara yang melakukan pemilu secara teratur.

Wijayanto berkata, kondisi demokrasi di Indonesia saat ini layaknya sebuah rumah yang tengah mengalami banjir. Sebelumnya, demokrasi di Indonesia seperti rumah yang tengah kebanjiran setinggi leher, namun sekarang banjir itu menyurut menjadi setinggi lutut.