Dilema Pilpres ulangan, hanya ada dua pilihan

Potensi golput menyeruak setelah Joko Widodo mengumumkan cawapresnya beberapa waktu lalu. Pilpres 2019 pun dipandang hanya ulangan.

Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, akhir Oktober 2016 lalu. /Antara Foto

Akhir Agustus 2018 lalu, di dalam auditorium Goethehaus Institute, Jakarta, puluhan pekerja media dan aktivis berkumpul. Mereka melakukan penggalangan dana untuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, dengan mengadakan acara musik dan lelang. Acara di auditorium saat itu diisi oleh beberapa musisi, salah satunya Iksan Skuter.

Iksan melantunkan lagu “Partai Anjing”, yang membuat suasana auditorium gemuruh. Penonton ikut bernyanyi bersama. “Partai Anjing” berisi lirik sindiran terhadap perilaku korup politisi. Meski begitu, Iksan masih tak kehilangan harapan pada politik. Dia tak mau menjadi golput pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.

“Saya masih mau nyoblos, saya mau tetap taat undang-undang,” kata musisi asal Kota Malang tersebut kepada Alinea.id, saat ditemui usai manggung.

“Minimal suatu hari ditanya sama malaikat, aku jadi warga negara yang baik. Aku tetap bayar pajak, aku tetap melakukan hal yang layak, normatif dilakukan. Di konteks aku menjadi warga negara, aku akan menjadi warga negara yang baik,” ujar Iksan.

Iksan memang menetapkan posisi politiknya untuk memilih. Namun, baginya tahun ini merupakan tahun yang paling berengsek. Dia tak senang pada kondisi politik kekinian.