DPRD sahkan laporan anggaran Anies, PSI keluhkan mikrofon

Hampir seluruh anggota DPRD DKI tak difasilitasi mikrofon.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/20). Foto Antara/Deka Wira S/wpa/wsj.

Sempat diwarnai hujan interupsi dan penolakan, Rapat Paripurna DPRD DKI hari ini akhirnya mengesahkan laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (P2APBD) Pemprov DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) Anthony Winza Probowo mengendus adanya kejanggalan pada rapat paripura pengesahan laporan P2APBD tersebut.

Pasalnya, kata dia, selama berjalannya rapat, hampir seluruh anggota dewan tak difasilitasi mikrofon atau alat pengeras suara untuk menanggapi laporan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kami merasa bingung. Ini kan agendanya pertanggungjawaban Gubernur, nanti akan dimintakan jawaban ke kita secara lisan. Mikrofon-nya nggak ada," kata Anthony di Jakarta, Senin (7/9).

Anthony mengaku, selama berkantor di DPRD, baru kali mengikuti rapat paripurna tanpa fasilitas mikrofon. "Baru kali ini saya lihat rapat paripurna, anggota dewan tidak diberikan mikrofon, dicabutin dari mejanya, satu per satu dipretelin," ujar dia.