Dukungan dicabut, Bamsoet dan Rizal Mallarangeng perang kata

"Enggak pernah sowan, telepon, atau WhatsApp. Saya sedang ke luar negeri, dia curi-curi dukungan. Akhirnya dicabut."

Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri), dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berbincang saat menghadiri acara Buka Puasa Bersama Partai Golkar, di Jakarta, Minggu (19/5). /Antara Foto.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng membantah memaksa para kader untuk mencabut dukungan kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Menurut Rizal, pencabutan dukungan dilakukan sukarela.  

"Tidak ada ancaman. Pencabutan dukungan terhadap Bamsoet dilakukan secara sukarela oleh para kader. Justru sebaliknya saya menyayangkan sikap Bamsoet yang mencari dukungan dengan cara mengintimidasi," ujar Rizal kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/7).

Sebelumnya, 6 DPD II Golkar Jakarta menyatakan bakal mendukung pencalonan Bamsoet sebagai Ketua Umum Golkar. Namun demikian, dukungan itu dicabut hanya selang beberapa hari. 

Bamsoet menyebut Rizal mengancam para kader Partai Golkar DPD DKI Jakarta sehingga terpaksa mencabut dukungan. "Itulah. Saya kasihan sama adik-adik saya di (Golkar) DKI. Karena diancam Plt, terpaksa mereka melakukan hal itu (menarik dukungan)," ujar Bamsoet. 

Menyikapi tudingan itu, Rizal meminta Bamsoet agar berpolitik dengan santun. "Jadi, yang kemarin dukung Bamsoet itu lalu sadar dan mencabut. Enggak ada paksaan. Sepenuhnya atas kesadaran sendiri," ujar Rizal.