Elektabilitas Prabowo naik usai deklarasi

Survei Charta Politica menunjukkan, adanya kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto, pascadeklarasi. Sebaliknya, elektabilitas Jokowi turun.

Survei Charta Politica menyebut ada peningkatan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pascadeklarasi pada 11 April lalu. (Robi Ardianto/Alinea)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meraup keuntungan dari deklarasi yang dilakukan pada 11 April lalu. Keuntungan itu diafirmasi dari survei Charta Politica yang menyebut ada peningkatan elektabilitas naik dari 14% menjadi 23%.

"Ada tendensi kenaikan pada Prabowo Subianto, dan ada penurunan sedikit pada elektabilitas Jokowi," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya," di Melawai, Jakarta. Yunarto menambahkan, deklarasi tersebut berdampak pada internal pendukungnya, sehingga ada kecenderungan kenaikan elektabilitas.

Hal ini disambut baik oleh Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono. Kendati ia sempat mengkritik penggunaan teknik multistage random sampling dalam survei, yang dinilai tak akurat memotret publik yang tersegmentasi, namun ia tetap optimis.

Terlebih saat ini, Prabowo ia sebut lebih semangat, usai kemenangan partai oposisi di pemilu Malaysia kemarin. "Kemenangan oposisi di Malaysia justru mempengaruhi semangat kita semua. Mudah-mudahan akan terjadi juga di Indonesia," katanya.

Survei yang dilakukan pada 13 hingga 19 April 2018 ini menempatkan Prabowo di posisi kedua terkuat (23,3%), menyusul Jokowi di posisi teratas (51,2%). Kemudian posisi berikutnya, berturut-turut diisi Gatot Nurmantyo (5,5%), Anies Baswedan (3,4%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,7%).