Humphrey Djemat: Di tangan kiri saya, PPP menunggu kematian

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta, Humphrey Djemat kembali mendorong adanya islah antar kubu di PPP.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta, Humphrey Djemat kembali mendorong adanya islah antara kubunya dengan PPP muktamar Pondok Gede. / Antara Foto

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta, Humphrey Djemat kembali mendorong adanya islah antara kubunya dengan PPP muktamar Pondok Gede.

Menurut Humphrey, jika kedua kubu terus berseteru, kemungkinan besar PPP di ambang kehancuran pada Pemilu 2024.

"Islah yang bermartabat dan setara. Dengan secara bermartabat ini kita akan bisa membuat PPP lebih menyatu dan saling kuat ke depannya. Kalau tidak punya prinsip seperti itu, di tangan kanan saya ada PPP yang menyatu dan kuat. Tapi di tangan kiri ini ada PPP yang tinggal menunggu kematian di 2024," kata Humphrey di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12).

Humphrey mengatakan sudah saatnya PPP bersatu. Dalam hal ini, dia berkaca pada hasil Pemilu 2019 saat perolehan suara PPP merosot tajam hingga 4,52% dan hanya meraih 19 kursi di DPR. Perolehan PPP merosot hampir separuh dari perolehan kursi DPR pada 2014 sebanyak 39 kursi.

Seandainya PPP memperoleh kurang dari 4% suara secara nasional, maka partai berlambang kakbah ini terlempar dari panggung politik nasional. Diketahui, Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu menyaratkan perolehan suara parpol minimal 4% untuk dapat mengirimkan wakilnya ke DPR.