Ibas: Kinerja APBN 2020 perlihatkan daya tahan baik

Pelaksanaan APBN 2020 mendapat tekanan pandemi Covid-19.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (tengah). Dokumentasi DPR

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mendapat tekanan pandemi Covid-19, sehingga mengubah tatanan kehidupan dan perekonomian.

Pandemi, jelasnya, menyebabkan pemberhentian aktivitas ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK), menurunnya pendapatan negara, serta pembiayaan negara. Oleh karena itu, beberapa terobosan yang tidak biasa dilakukan negara harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dan kesehatan rakyat.

Namun, menurutnya pelaksanaan APBN 2020 berjalan dengan baik. “Kinerja APBN 2020 memperlihatkan daya tahan yang baik dalam melawan hantaman keras yang disebabkan oleh Covid-19,” ujarnya saat menyampaikan beberapa pendapat mini berbagai fraksi dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022, secara virtual, Selasa (7/9/2021).

Hal ini, jelas Ibas, ditunjukkan oleh indikator ekonomi makro, meskipun pertumbuhan perekonomian Indonesia -2,1%. Pasalnya, kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan perekonomian negara lain yang menunjukkan minus fiskal yang lebih parah daripada Indonesia seperti di Amerika, Uni Eropa, India, bahkan Jepang.

“APBN 2020 dijalankan dengan kebersamaan agar kita dapat melewati krisis pandemi Covid-19 dan bangkit kembali sebagai bangsa yang besar dan berdaulat,” lanjut Ibas.