ICW minta masyarakat perhatikan rekam jejak caleg

Atensi publik terlampau besar pada pilpres, sedangkan untuk pileg masih terlalu kecil.

Diskusi publik menjelang pemilu serentak 17 April 2019 bertajuk Pilih yang Bersih, Cek Rekam Jejak./Manda Fimansyah

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengimbau masyarakat untuk turut memerhatikan pemilihan calon legislatif (pileg). Sebab, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) juga memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan publik lima tahun ke depan.

"Fokus kita pada pilpres (pemilihan presiden). Sebagian besar energi kita tercurahkan ke sana. Di pilpres kita mengenal istilah cebong dan kampret. Tetapi di pileg tidak mengenal istilah demikian. Secara tidak sadar masyarakat melihat pilpres lebih seksi daripada pileg," tutur Adnan dalam diskusi publik bertajuk Pilih yang Bersih, Cek Rekam Jejak di Jakarta Pusat, Senin (16/4).

Atensi publik terlampau besar pada pilpres, sedangkan untuk pileg masih terlalu kecil. Padahal, pileg maupun pilpres sama pentingnya.

"Kalau melihat perkembangan terakhir, DPR RI misalnya, hampir semua masyarakat kecewa dengan kinerja Parlemen. Masalahnya sama dengan tahun sebelumnya, seperti sering absen," ujar Adnan.

Selain sering absen, anggota DPR sebelumnya juga telah meleset dalam menentukan target legislasi yang mereka tentukan sendiri. Penyalahgunaan kekuasaan di kalangan DPR pun masih banyak. Terbukti dari operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).