Jokowi mengatakan, kondisi ekspor pangan dari berbagai negara mulai tersendat karena banyak yang tidak menjalankan program tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo, untuk menyiapkan program kedaulatan pangan. Hal itu disampaikannya saat pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan (PDIP) yang digelar di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9). Rakernas itu berlangsung tiga hari hingga Minggu (1/10).
Jokowi mengatakan, kondisi ekspor pangan dari berbagai negara mulai tersendat karena banyak yang tidak menjalankan program tersebut. Maka dari itu, ia menyatakan sepakat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan calon presiden Ganjar Pranowo untuk menggalakkan kedaulatan pangan.
“Tadi saya bisik-bisik ke beliau (Ganjar) ‘pak nanti habis dilantik, besoknya langsung masuk (program) kedaulatan pangan, gak usah lama-lama’. Perencanaanya disiapkan sekarang. Begitu dilantik, besoknya masuk kerja kedaulatan pangan. Sehingga swasembada pangan betul-betul kita miliki,” kata Jokowi dalam pidato, Jumat (29/9).
Ia berkaca pada perang di Ukraina-Rusia. Meski jauh, rupanya perang tersebut berdampak besar pada dalam negeri khususnya komoditas gandum.
Komoditas saat ini diimpor mencapai 11 juta ton yang 30% dari jumlah tersebut berasal dari Ukraina dan Rusia. Lantaran, kedua negara ini merupakan produsen terbesar untuk gandum.