Instruksi tutup mulut soal capres: Usaha PDI-P jegal Ganjar?

Survei politik nasional kerap menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo tinggi sebagai capres 2024, dibandingkan Puan Maharani.

Ilustrasi capres PDI-P. Alinea.id/Aisya Kurnia.

Pada 11 Agustus 2021, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menandatangani Instruksi Nomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 perihal penegasan komunikasi politik.

Pada intinya, instruksi tersebut melarang semua kader partai banteng memberikan tanggapan soal calon presiden (capres) 2024. Ada sanksi yang bakal dikenakan bila melanggar.

Sumber Alinea.id di lingkaran PDI-P yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, instruksi itu diduga karena ada gejolak dalam tubuh partai terkait capres dan cawapres 2024, yang mulai mengganggu kesolidan. Sehingga, menurut dia, kader butuh didisiplinkan lewat titah Ketum PDI-P Megawati.

Kegaduhan di PDI-P mulai menghangat sejak nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo muncul sebagai calon kuat untuk bertarung dalam Pilpres 2024, seiring naiknya elektabilitas Ganjar berdasarkan beberapa lembaga survei politik.

Megawati disebut kurang nyaman dengan polemik isu capres 2024 yang timbul di internal PDI-P lantaran dikhawatirkan memunculkan persaingan antarkader yang melahirnya banyak kelompok pendukung, yang bukan tidak mungkin berlawanan dengan misi partai.