DPR harap IPU Bali jadi momentum desak Rusia hentikan invasi ke Ukraina

Indonesia sudah menegaskan diri sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 untuk menolak penjajahan di seluruh dunia dan menjadikan perda

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno. Foto: dpr.go.id.

Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno mendukung momentum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 menjadi sarana untuk mendesak penghentian invasi Rusia ke Ukraina melalui jalur-jalur diplomasi. IPU merupakan organisasi internasional yang mewadahi parlemen dari negara-negara yang berdaulat.

Menurut Dave, Indonesia sudah menegaskan sikap sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 untuk menolak penjajahan di seluruh dunia dan menjadikan perdamaian adalah hak segala bangsa.

"Kita terus mendorong agar upaya perdamaian di Ukraina melalui semua forum yang kita miliki, yang kita dapatkan akses. Apakah itu di UN (United Nations), IPU atau forum-forum multilateral atau bilateral lainnya. Dalam rangka untuk mendesak agar dihentikan pertempuran ini, sehingga perdamaian di dunia kembali terjadi," ujar Dave dalam keterangannya, Jumat (4/3).

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022. Forum tersebut akan dihadiri oleh 1.000-1.500 peserta yang berasal dari 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya. Adapun per 2 Maret 2023,  para delegasi yang berasal dari 87 negara terkonfirmasi akan hadir dalam acara IPU ini.

Menurut Dave, upaya perdamaian melalui jalur diplomasi perlu dihadirkan untuk menjamin kestabilan, khususnya sektor ekonomi dan perdagangan dunia. Saat ini, mungkin belum terasa, tetapi dalam waktu tidak begitu lama akan cukup terasa bagi perekonomian Indonesia. Hal itu mengingat Indonesia dengan Rusia dan Ukraina terlibat dalam perdagangan bilateral satu sama lain, baik komoditas seperti gandum maupun industri peralatan perang dari Rusia.