Kode keras Megawati dan kader tersangka KPK

Kasus suap yang menyeret kader PDIP dinilai menjadi tamparan keras.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat (10/1/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Rakernas PDIP, Jumat (10/1), dinilai sebagai kode keras agar kader partai berlambang banteng tersebut menjauhi korupsi. 

"Pernyataan Megawati dalam Rakernas PDIP kemarin menjadi sinyal keras tak akan mentolerir kader yang hanya cari untung pribadi melalui korupsi," ujar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, dihubungi Alinea.id, Sabtu (11/1).

Kasus suap yang menyeret kader PDIP Harun Masiku terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan ihwal penetapan anggota DPR RI terpilih 2019-2024 dinilai menjadi tamparan keras bagi PDIP.

"Tentu ini menjadi tamparan keras bagi PDIP. Calegnya ada yang kena OTT. Padahal PDIP saat ini sedang on fire, citranya sangat bagus. Menang Pilpres dan Pileg 2019," katanya.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, demokrasi berada dalam kepungan bahaya besar.