Kritik AHY soal demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia

AHY juga menyoroti masalah melemahnya penegakan hukum dan keadilan.

Agus Harimurti Yudhoyono. Foto Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti isu terkait demokrasi serta penegakan hukum di Indonesia dalam pidatonya di Rapimnas Partai Demokrat hari ini (16/9). AHY mengungkapkan, partainya pernah mendapatkan serangan siber dari para buzzer.

"Hasil riset gabungan LP3ES dan University of Amsterdam, dan sejumlah lembaga lainnya pada tahun 2021 mengungkap fakta bagaimana pasukan siber bayaran atau buzzer, menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif, melancarkan fitnah untuk membelokkan opini publik," kata AHY di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/9).

AHY mengatakan, serangan siber tersebut tidak hanya ditujukan kepada pihaknya, namun juga masyarakat yang melontarkan kritik kepada pemerintah.

"Kadang-kadang instrumen hukum digunakan untuk menjerat pihak-pihak yang kritis terhadap penguasa. Ini tentu berita buruk dalam kehidupan politik dan demokrasi kita," ujarnya.

Selain itu, menurut AHY, masyarakat Indonesia merasa takut menyampaikan pendapatnya. Bahkan, imbuhnya, masyarakat semakin takut karena perlindungan terhadap data pribadi masih sangat lemah.