Mafindo: Perempuan paling rentan terpapar hoaks

Informasi hoaks diyakini akan membanjiri linimasa selama proses pilkada.

Ilustrasi informasi hoaks/Foto Pixabay.

Presiden Masyarakat Anti Fitnah Indoenesia (Mafindo), Anita Wahid mengingatkan kaum perempuan agar mewaspadai informasi hoaks pada Pilkada 2020.

Ia meyakini informasi hoaks akan membanjiri linimasa selama proses pilkada, dan kaum perempuan akan menjadi sasaran besar untuk dipengaruhi.

Mafindo mencatat, mereka yang mudah sekali menjadi korban informasi hoaks untuk kepentingan politik adalah kaum perempuan. Hal itu tercermin dalam kontestasi Pemilu 2014, Pilkada 2017, Pilkada 2018, dan Pemilu 2019.

"Yang harus kita waspadai, sebenarnya adalah kemampuan siapa pun yang memiliki agenda untuk mempengaruhi perempuan di Pilkada 2020. Kita melihat bahwa pola ini sudah sangat sukses dipergunakan di Pemilu 2014 sukses, 2017 apalagi, 2018 sukses juga walaupun skalanya lebih kecil, dan Pemilu 2019 apalagi, luar biasa sampai membuat kita terpolarisasi," ujar Anita dalam sebuah diskusi daring bertajuk 'Perempuan, Pilkada 2020, dan Hoaks', Minggu (28/6).

Adapun penyebab mengapa kaum perempuan rentan sekali terpapar informasi hoaks dalam kontestasi pemilihan umum lantaran minimnya pendidikan politik, literasi digital, dan sikap proteksi yang tinggi.