Ngabalin: Rekonsiliasi di tangan Jokowi dan Prabowo

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin tidak memungkiri, bahwa rekonsialisasi pasca-Pilpres 2019 perlu direalisasikan.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin tidak memungkiri, bahwa rekonsialisasi pasca-Pilpres 2019 perlu direalisasikan. Alinea.id/Fadli Mubarok

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin tidak memungkiri, bahwa rekonsialisasi pasca-Pilpres 2019 perlu direalisasikan. Semuanya diperlukan guna menduhkan suasa politik, baik untuk kalangan elite maupun masyarakat.

Bagi Ngabalin, suasana Idulfitri memang acap kali disebut sebagai momen paling tepat untuk para elite bertemu walau memiliki pandangan politik. Ia memberikan contoh pertemuan antara keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Megawati pagi tadi.

"Pertemuan tersebut menjadi bukti lebaran menjadi salah satu momen meneduhkan suasana politik di Indonesia," kata Ngabalin di rumah dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo, Rabu (5/6).

Ngabalin percaya, jika pertemuan dilakukan pada momentum Idulfitri semuanya akan teduh dalam konteks batin. Hal ini dirasa sangat ampuh untuk membicarakan keadaan politik yang tekah nampak memanas di depan masyarakat.

Kendati beberapa tokoh dari kubu yang saling berseberangan sudah bertemu, Ngabalin berharap ada pertemuan antara tokoh yang lebih sentral agar suasana politik dapat bertambah kian kondusif. Namun Ngabalin tidak menjelaskan lebih jauh mengenai tokoh sentral tersebut.