Pemilu 2024 dan potensi serangan siber di ruang digital

Kaum milenial dan generasi Z bakal jadi target utama serangan siber bersifat sosial jelang Pemilu 2024.

Ilustrasi serangan siber. Alinea.id/Firgie Saputra

Telepon seluler Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja kian sering berbunyi dalam beberapa hari terakhir. Notifikasi mengenai hiruk-pikuk Pemilu 2024 di media sosial kerap masuk ke ponselnya. Secara khusus, Ardi memang tengah memantau tren serangan siber di beragam platform media sosial. 

Sepemantauan dia, serangan siber mulai marak, terutama yang bersifat sosial. Sasaran serangan-serangan itu ialah generasi milenial dan generasi Z. Targetnya antara lain memengaruhi pilihan mereka jelang Pemilu 2024. 

"Jadi, (Pemilu) 2024 itu bukan hanya perubahan politik. Tapi, ada alih generasi. Ada transisi generasi ini yang tiada kesinambungan dengan generasi sebelumnya," kata Ardi saat berbincang dengan Alinea.id di Jakarta, belum lama ini. 

Ardi menduga bakal ada tiga jenis serangan siber yang muncul saat Pemilu 2024. Pertama, serangan siber yang menyasar perangkat keras. Kedua, serangan terhadap perangkat lunak dan aplikasi. Ketiga, serangan kognitif.

"Serangan kognitif ini menyerang pola pikir. Pola pikir itu dia dari konten-konten gratis. Sifatnya untuk mempengaruhi opini. Tetapi, memang tidak ada negara mana pun yang imun dari serangan siber ini," kata Ardi.