Muradi, menilai, Jokowi memilih Andika Perkasa dengan pertimbangan realistis terkait pengamanan pemilihan umum (pemilu) 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk KSAD Andika Perkasa sebagai calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Padahal, sempat dikabarkan KSAD Andika Perkasa dan KSAL Yudo Margono akan bersaing dalam memperebutkan jabatan sebagai panglima TNI.
Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi, menilai, Jokowi memilih Andika Perkasa dengan pertimbangan realistis terkait pengamanan pemilihan umum (pemilu) 2024. Sebab, waktu pensiun KSAU Fadjar Prasetyo dan KSAL Yudo Margono berada di antara proses pemilu 2024. Sedangkan, Andika Perkasa diperkirakan sudah pensiun sebelum proses pemilu 2024.
“(memilih KSAU Fadjar Prasetyo dan KSAL Yudo Margono ) agak mengkhawatirkan secara keamanan, karena harusnya (jelang pemilu panglima TNI) sudah fokus (pengamanan). Tidak perlu ada (acara pergantian) panglima baru,” ucapnya kepada Alinea.id, Rabu (3/11).
Namun, kata dia, Andika Perkasa memiliki hubungan kurang bagus dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Sehingga, Andika Perkasa biasanya tidak akan datang ke acara resmi yang dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Seperti kemarin, beliau (Andika) mengantar pak Presiden Jokowi ke luar negeri. Pak Hadi tidak ada tuh, sedang di Singapura, menerima penghargaan,” ujar Muradi.