PKS: Kasus pembakaran bendera jangan diseret kemana-mana

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengharapkan agar kasus pembakaran bendera tauhid oleh Banser tidak diseret kemana-mana.

Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid berharap aksi pembakaran bendera oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dengan alasan bendera Hizbut Tahrir Indonesia pada saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, tidak diperlebar kemana-mana. / Facebook

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengharapkan agar kasus pembakaran bendera tauhid oleh Banser tidak diseret kemana-mana.

Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid berharap aksi pembakaran bendera oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dengan alasan bendera Hizbut Tahrir Indonesia pada saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, tidak diperlebar kemana-mana.

"Selesaikan masalah ini dengan proporsional. Permintaan maaf sudah disampaikan, hendaknya jangan diperuncing, memperlebar ke tempat-tempat lain. Jangan diulangi hal-hal yang membuat kegaduhan semacam ini," kata Hidayat di sela acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Solo, Surakarta, Jawa tengah, Kamis (25/10).

Hidayat berharap umat Islam dalam menghadapi kasus ini bersikap proporsional dan tidak membiarkan menjadi konflik yang bisa membelah umat Islam karena adanya konflik antar kelompok yang satu dengan yang lainnya.

"Ini harus kita dihindari, apalagi ada pihak yang menunggangi untuk pengalihan isu, misalnya Meikarta, data pemilihan umum atau apapun,," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini.