PKS puji Prabowo dan Paloh tidak saling sandera capres

PKS menilai, kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan menyandera.

Kunjungan balasan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Minggu (5/3/2023). Foto: twitter.com/NasDem

Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) DPP PKS Almuzammil Yusuf menilai, pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai pertemuan yang terhormat. Alasannya, keduanya menghargai pilihan politik dan calon presiden (capres) masing-masing.  

"Merupakan pertemuan politik yang terhormat antara dua pimpinan parpol yang saling menghormati dan menghargai pilihan politik dan capresnya masing-masing" ujar Muzammil kepada wartawan, Senin (5/3).

Menurut Muzammil, konstitusi UUD 1945 sudah menjamin hak dan kebebasan parpol peserta pemilu untuk dapat mengusung dan mendukung capresnya masing-masing. Oleh karena itu kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan menyandera.

"Yakni memaksakan pilihan capresnya untuk didukung, jika tidak ikut mendukung maka diancam dengan kriminalisasi hukum," katanya.

Muzammil mengingatkan, apabila situasi saling ancam dan menyandera, maka yang terjadi maka merupakan kemunduran demokrasi, sekaligus penghianatan terhadap UUD45 Pasal 6A ayat 2. Bahwa 'Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilu'.