Sikap Prabowo dukung Jokowi belum terang

Gerindra menyebut, keputusannya merapat ke pemerintahan bergantung pada Jokowi.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Minggu (13/10/2019). Pertemuan itu disebut untuk membahas keutuhan dan persatuan bangsa serta menghasilkan kesepakatan antara kedua tokoh tersebut./Antara Foto

Sinyal Partai Gerindra merapat ke pemerintahan makin kuat.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo di Istana, pada Jumat (11/10). Selanjutnya, menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Minggu (13/10).  

Pertemuan kedua tokoh politik, santer disebut sebagai bagian dari lobi Prabowo, agar mendapatkan kursi menteri di Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak. 

Dahnil menyebut, pertemuan Prabowo dan Surya Paloh membahas amandemen UUD 1945. Dahnil mengatakan, tidak ada lobi politik Gerindra untuk mendapat jatah kursi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo Jilid II.

"Sebenarnya pertemuan itu didasari oleh pembicaraan pimpinan MPR yang bertemu Pak Prabowo, terkait amendemen (UUD 1945)," kata Dahnil di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/10).