Presiden Jokowi didesak cabut surat pengangkatan Prabowo

Jokowi dianggap kerap melindungi terduga pelaku pelanggaran HAM berat masa lalu.

Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan petikan keputusan kepada calon Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dalam rangkaian pelantikan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta. Antara Foto

Maria Catarina Sumarsih, ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya yang menjadi korban tragedi Semanggi I, turut bersuara terkait pemilihan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju.

Wanita yang biasa disapa Sumarsih itu mengaku tak heran dengan keputusan bekas Wali Kota Solo itu mengangkat seterunya semasa Pilpres, Prabowo Subianto sebagai Menhan. Hal tersebut, kata dia, sudah diprediksinya jauh-jauh hari. 

Itu terlihat ketika Presiden Jokowi menjabat sebagai kepala negara pada periode pertamanya dengan menaruh Wiranto di posisi penting, yakni sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. 

Selanjutnya, di periode kedua giliran Prabowo Subianto yang menjabt Menteri Pertahanan. Artinya, bekas Gubernur DKI Jakarta itu dianggap kerap melindungi terduga pelaku pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Kini gilirannya Pak Jokowi sebagai pemenang Pemilu 2019 melindungi Pak Prabowo," kata Sumarsih dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/10).