Rekonsiliasi konflik usai Pemilu

Konflik yang timbul pada masa-masa Pemilu di dalam masyarakat dianggap sulit untuk kembali sembuh melalui rekonsiliasi.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin berbincang dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk rekonsiliasi (pemulihan hubungan) pasca Pemilu. / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)

Konflik yang timbul pada masa-masa Pemilu di dalam masyarakat dianggap sulit untuk kembali sembuh melalui rekonsiliasi.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin berbincang dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk rekonsiliasi (pemulihan hubungan) pasca Pemilu. Hal itu disampaikannya saat Chatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf mendatangi kekediamannya. 

"Ada sejumlah hal yang sangat mendasar yang beliau (Ma'ruf) rasakan. Misalnya, penting membangun strategi ke arah rekonsiliasi yang harus dipikirkan sejak sekarang," kata Yahya di kediaman Ma'ruf, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Pasalnya, dalam kompetisi politik kerap terjadi polarisasi di masyarakat. Sehingga, Ma'ruf memikirkan strategi untuk membangun rekonsiliasi Pasca Pemilu tejadi.

"Supaya, apapun hasilnya dari kompetisi politik harus menjadi milik bersama," katanya.