SBY walk out, PPP minta saling memaafkan

PPP sebagai partai pengusung Jokowi-Maruf Amin meminta seluruh pihak saling memaafkan terkait insiden walk out SBY.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani angkat bicara terkait permasalahan yang terjadi di Monas saat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walk out dari lokasi acara.  / (Foto: Kudus Purnomo/Alinea.id)

PPP sebagai partai pengusung Jokowi-Maruf Amin meminta seluruh pihak saling memaafkan terkait insiden walk out SBY.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani angkat bicara terkait permasalahan yang terjadi di Monas saat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walk out dari lokasi acara. 

Arsul mengatakan terdapat perbedaan pemahaman antara SBY dengan peraturan yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait aturan deklarasi kampanye damai kemarin di silang Monas Jakarta.

Menurut Arsul, KPU telah mengatur tentang alat peraga kampanye yang diperbolehkan dan dilarang di dalam deklarasi tersebut. Sehingga, menurutnya apa yang dilakukan para relawan di luar lokasi acara dengan membawa alat peraga kampanye sembari bersorak sorai, bukanlah suatu hal yang dilarang oleh KPU.

"Saya kira ini kan kemarin juga sudah dijelaskan oleh pimpinan KPU yang saya ikuti dijelaskan oleh pimpinan KPU itu sama juga dengan yang kami pahami bahwa kesepakatan bebas alat peraga itu ada di dalam area deklarasi kampanye damai, tatapi kalau yang di luar itu ya memang tak ada larangan apalagi itu tak dilakukan oleh peserta Pemilu. Itu kan dilakukan oleh elemen masyarakat," jelasnya di DPR RI, Senayan, Jakarta, (24/9).