Skenario pilpres 2019, Jokowi lawan Gatot

Mahfud MD menilai pilpres hanya akan diikuti dua poros, Jokowi dan Gatot. Sedang Prabowo diduga akan memilih jadi "King Maker".

Ketua Presidium Nasional GNR Dondi Rivaldi (kedua kiri) membacakan dokumen deklarasi Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk rakyat di Jakarta, Jumat (6/4)./ Antarafoto

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD memprediksi pertarungan pemilihan presiden (pilpres) mendatang hanya akan diisi oleh dua poros saja. Hadir sebagai penantang Joko Widodo adalah Gatot Nurmantyo, menengarai upaya Jenderal tersebut yang gencar menggalang dukungan. 

Sementara, Prabowo sendiri tidak pernah tegas membantah, tidak akan maju pada perhelatan pilpres mendatang.  Namun tak juga mendeklarasikan diri secara resmi laiknya Jokowi beberapa tempo lalu. Maka kemungkinan besar, imbuhnya, mantan menantu Soeharto tersebut memilih berada di balik panggung.

Gatot sendiri dalam beberapa kesempatan selalu mengatakan kesiapannya menjadi calon presiden (capres) 2019. Terlebih sejumlah lembaga survei menyimpulkan, elektabilitas Gatot terus meroket, seiring dengan penggalangan suara di akar rumput.

"Gatot akan hadir sebagai saingan," kata Mahfud dalam kuliah umum bertajuk "Aktualisasi Kepemimpinan Indonesia Zaman Now" di Para Syndicate, Jakarta, Kamis (19/4).

Gatot menurut peneliti militer Aris Santoso, sebagaimana dilansir Tirto, bukanlah pemain baru di bidang politik. Usahanya telah dirintis sejak masih aktif sebagai tentara, khususnya pada paruh terakhir jabatannya selaku Panglima TNI.

Saat gelombang aksi 212 menyeruak pada 2017, Gatot curi panggung dengan ikut serta, bahkan menyediakan nasi bungkus bagi para peserta aksi. Hubungan Jokowi dan Gatot pun kian renggang, sebab Gatot diidentikkan sebagai salah satu aktor intelektual gerakan massa itu.