Polemik calling visa Israel, Gus Yaqut: Jangan asal komentar!

RI tidak mungkin membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, saat memberikan arahan pada kegiatan apel kebangsaa/Foto dokumentasi Ansor Jateng.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, meminta sejumlah pihak mencermati latar belakang kebijakan penerbitan calling visa bagi Israel agar dapat menyikapi secara komprehensif.

Kepada pihak yang menolak kebijakan, pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu meminta agar tidak sekadar membuat gaduh di ruang publik.

"Apalagi kemudian mengaitkan pembukaan calling visa ini dengan rencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel atau ini pengkhianatan kepada Palestina. Ini terlalu jauh. Jangan asal komentar, asal tolak, jangan sekadar gaduh saja main tolak. Calling visa, kan, kebijakan terkait keimigrasian biasa di suatu negara," kata Gus Yaqut, dalam keterangannya, Rabu (2/12).

Dia meyakini pemerintah tidak mungkin membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab, sambung Yaqut, kebijakan politik luar negeri Indonesia selama ini sudah jelas, yakni memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Sangat clear. Komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina tetap seutuhnya tidak berubah. Seperti harapan founding fathers, tidak ada satu keraguan pun untuk mendukung kemerdekaan oenuh Palestina," katanya.