sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bulog berencana impor beras, anggota Komisi IV kritik kinerja Bapanas

Bapanas seharusnya mampu menjalankan tugas dengan mengintegrasikan hulu ke hilir, dengan orientasi pada kedaulatan, kemandirian.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Rabu, 23 Nov 2022 16:33 WIB
Bulog berencana impor beras, anggota Komisi IV kritik kinerja Bapanas

Anggota Komisi IV DPR Yohanis Fransiskus Lema menilai, Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) belum bekerja secara maksimal. Pasalnya, Bapanas belum bisa mengintegrasikan seluruh pihak yang terlibat dari hulu ke hilir dalam produksi pangan di Indonesia.

“Bapanas seharusnya mampu menjalankan tugas dengan mengintegrasikan hulu ke hilir, dengan orientasi pada kedaulatan, kemandirian, dan swasembada pangan,” kata Yohanis dalam tanggapannya di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I Kementan dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11).

Bapanas sendiri diketahui telah dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 memiliki tugas dan fungsi pemerintahan dalam mengelola sembilan bahan pangan yang meliputi beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai.

Menurut Yohanis, Bapanas dalam bertugas mengurus pangan nasional, tentunya akan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai pihak yang mengurus impor pangan, dan Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai pihak yang mengurus produktivitas pangan di sisi hulu. Oleh karena itu, seharusnya Bapanas terus berkoordinasi dengan dua pihak tersebut dalam mengelola sembilan komoditi pangan, utamanya rencana impor bahan pangan.

“Bapanas seharusnya bisa memangkas angka importasi yang besar agar tidak seperti masa lalu. Kalau importasinya masih tinggi, menurut saya apa bedanya sebelum dan sesudah ada Bapanas. Saya ingin integrasi pada seluruh pihak yang terlibat pada pangan ini agar tidak bekerja ego sektoral dan parsial,” tegasnya.

Ia juga menambahkan agar pihak yang terlibat dalam pangan tidak asal menyampaikan pendapat jika belum dikoordinasikan antarlembaga yang menindaklanjutinya.

“Bapanas ini kalau dari Perpresnya memiliki peran strategis, bahkan dari perumusan kebijakan sampai penetapannya. Jadi kalau misal tadi Kemendag bahas soal impor, hati-hati ada Bapanas sekarang,” ujar Yohanis.

Sebelumnya, ramai diberitakan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan melakukan impor beras sebesar 500.000 ton karena Bulog menilai cadangan beras di dalam negeri tidak bisa memenuhi target pemerintah yaitu sebanyak 1,2 juta ton. Di sisi lain, Kementan mengklaim bahwa ketersediaan cadangan beras nasional hingga Desember 2022 berpotensi capai 5 hingga 6 juta ton, atau proyeksi produksi padi sepanjang 2022 mencapai 55,67 juta ton. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid