sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Astra International catat penurunan laba bersih 8%

Kinerja Grup Astra turun karena pelemahan harga harga batu bara dan kepercayaan konsumen.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 28 Apr 2020 13:40 WIB
Astra International catat penurunan laba bersih 8%

PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 8% pada kuartal I-2020. Astra membukukan laba bersih sebesar Rp4,8 triliun pada kuartal I-2020, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,2 triliun.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan penurunan kinerja Grup Astra disebabkan turunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen.

"Selain itu, pandemi Covid-19 membuat kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," kata Prijono dalam keterangan resminya, Selasa (28/4).

Meskipun kinerja perseroan terganggu akibat Covid-19, Prijono mengatakan, Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat, yang memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi yang semakin menantang.

Seiring dengan turunnya laba bersih perseroan, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada kuartal I-2020 juga ikut turun 9%. Astra International mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp54 triliun pada kuartal I-2020, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2019 sebesar Rp59,6 triliun.

Penurunan tersebut akibat kontribusi yang lebih rendah dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi. Penurunan di divisi tersebut lebih besar daripada peningkatan kontribusi dari divisi agribisnis dan divisi infrastruktur dan logistik perseroan.

Tercatat, laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup Astra menurun 42% menjadi Rp1,1 triliun, dari Rp1,82 triliun. Penurunan ini terutama karena penurunan penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan yang terimbas oleh harga batu bara yang menurun dan peningkatan kerugian dari bisnis kontraktor umum.

Sementara, dari divisi agribisnis perseroan, Grup Astra mencatatkan laba bersih sebesar Rp296 miliar, atau meningkat 887% dari kuartal I-2019 sebesar Rp30 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.

Sponsored

Kemudian, di divisi otomotif, Grup Astra mencatatkan peningkatan pendapatan 1% pada kuartal I-2020 menjadi Rp1,93 triliun dari Rp1,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan margin operasi dan keuntungan kurs mata uang asing.

Meskipun meningkat tipis, penjualan kendaraan bermotor Grup Astra mencatatkan penurunan. Pada kuartal I-2020 ini, penjualan mobil Astra turun 3% menjadi 130.000 unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 53% menjadi 55%.

Sedangkan penjualan sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) menurun 5% menjadi 1,2 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 76% menjadi 77%. Kemudian bisnis komponen otomotif Grup Astra melalui PT Astra Otoparts Tbk. (AOP), yang 80% sahamnya dimiliki perseroan, mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28% menjadi Rp115 miliar.

Lalu di divisi jasa keuangan, laba bersih Grup Astra meningkat 1% menjadi Rp1,41 triliun, dari Rp1,4 triliun sacara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan ini disebabkan oleh portofolio pembiayaan yang meningkat dari bisnis pembiayaan konsumen.

Kemudian di divisi infrastruktur dan logistik, laba bersih Grup Astra tercatat naik 356% dari Rp16 miliar menjadi Rp73 miliar yoy. Kenaikan pendapatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bisnis jalan tol dan pelabuhan.

Adapun divisi properti Grup Astra mencatatkan peningkatan laba bersih dari Rp15 miliar menjadi Rp40 miliar. Peningkatan ini karena tingkat hunian yang lebih tinggi di Menara Astra dan laba yang diakui dari Asya Residence. 

Berita Lainnya
×
tekid