Astra Otoparts siapkan capex Rp1 triliun pada 2019
Belanja modal Astra Otoparts tahun ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dan peluncuran produk baru.
PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditures (capex) pada 2019 sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Head of Investor Relations Astra Otoparts Baskoro Santoso mengatakan belanja modal tahun ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dan peluncuran produk baru.
“Capex tahun ini besarnya sama dengan anggaran capex tahun lalu,” kata Baskoro di Jakarta, Jumat (26/4).
Anggaran belanja modal itu akan ditujukan, pertama untuk peningkatan kapabilitas. Kedua, untuk mendukung produk-produk baru seperti Avanza dan Xenia. Selain itu, juga untuk persiapan model-model otomotif yang diperbarui.
Dia juga mengatakan sumber pendanaan belanja modal tersebut berasal dari pendanaan internal atau internal fund Astra Otoparts.
Tingkatkan kualitas ekspor
Sementara, Astra Otoparts berencana untuk meningkatkan kualitas penjualan di tiap negara tujuan ekspor pada 2019.
“Kami mau pada tahun ini lebih meningkatkan kualitas penjualan di masing-masing negara, bukan menambah negara," ujar Baskoro.
Dia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah menyuplai ke 35-40 negara, hanya saja Astra Otoparts ingin meningkatkan penjualan di masing-masing negara tujuan, bukan mau ekspansi ke negara lain lagi.
Jaringan distribusi internasional Astra Otoparts mencakup Bolivia, Chile, Suriname, Yunani, Bulgaria, Ethiopia, Uganda, Kenya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Australia.
Segmen ekspor merupakan salah satu faktor pendorong kenaikan laba bersih Astra Otoparts dalam triwulan pertama tahun 2019, selain kenaikan pendapatan dari pasar pabrikan otomotif (original equipment manufacturer atau OEM) dan pasar suku cadang pengganti.
Kinerja kuartal I-2019
Periode triwulan pertama tahun ini, Astra Otoparts membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,94 triliun, naik 2,74 persen dibandingkan pendapatan bersih dalam periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp3,83 triliun.
Laba bersih yang dicapai perusahaan tersebut pada periode ini sebesar Rp159,3 miliar, naik 9,15% dari laba bersih dalam periode triwulan I-2018 sebesar Rp145,3 miliar.
Kenaikan laba bersih itu terutama didorong kenaikan pendapatan dari pasar pabrikan otomotif (OEM), pasar suku cadang pengganti dan segmen ekspor.
"Memang secara pendapatan naik, mengingat kenaikannya itu lebih karena volume kendaraan bermotor roda dua naik. Jadi efek dari kenaikan pendapatan diimbangi dengan kami punya beban biaya cukup baik selama ini, sehingga itu yang memberikan kontribusi bahwa kami cukup positif," ujar Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya. (Ant)