close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Bahana TCW Investment Management membidik target konservatif pada tahun ini di tengah meredanya fluktuasi pasar finansial negara berkembang. / (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)
icon caption
PT Bahana TCW Investment Management membidik target konservatif pada tahun ini di tengah meredanya fluktuasi pasar finansial negara berkembang. / (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)
Bisnis
Selasa, 29 Januari 2019 23:39

Bahana TCW bidik dana kelolaan Rp50 triliun

PT Bahana TCW Investment Management membidik target konservatif pada tahun ini di tengah meredanya fluktuasi pasar finansial.
swipe

PT Bahana TCW Investment Management membidik target konservatif pada tahun ini di tengah meredanya fluktuasi pasar finansial negara berkembang.

Manajer investasi pelat merah itu menargetkan jumlah dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp50 triliun pada 2019. Angka ini hanya tumbuh 4,23% dari total dana kelolaan tahun sebelumnya senilai Rp47,97. 

"Kami akan bersikap konservatif dalam menargetkan pertumbuhan dana kelolaan pada 2019," ujar Direktur Utama Bahana TCW Edward Lubis di acara pertemuan media dengan tema Surfing The Market Pendulum, Jakarta, Selasa (29/1).

Lebih lanjut, realisasi dana kelolaan Bahana TCW pada 2018 terdiri dari reksa dana senilai Rp40,55 triliun dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) senilai Rp7,41 triliun. 

Realisasi tersebut didapatkan dari penerbitan 28 produk reksa dana baru yang 26 di antaranya merupakan produk reksa dana terproteksi, satu reksa dana pendapatan tetap, dan satu reksa dana pasar uang.

"Kondisi pasar yang fluktuasi menyebabkan banyak investor yang mengalihkan asetnya dari reksa dana pendapatan tetap dan saham ke reksadana terproteksi dan pasar uang," jelas Edward. 

Saat ini, investor yang mempercayakan dananya di Bahana TCW sebagian besar merupakan investor ritel. Proporsinya 300 nasabah investor institusi dan sekitar 4.000 adalah investor ritel. 

Menurut dia, pertumbuhan investor ritel selama 2018 naik tajam sebesar 76% year-on-year (yoy), dari Rp5,2 triliun pada 2017 menjadi Rp9,15 triliun pada tahun 2018. “Kami terus berusaha menumbuhkan jumlah investor riteil kami, dengan bekerja sama dengan para agen penjual reksa dana seperti perbankan dan digital market place,” pungkas Edward.  

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan