sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bidik ekspor US$6,05 miliar, KKP siapkan strategi tingkatkan kualitas produk

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan kualitas produk perikanan harus dimulai dari hulu.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 11 Jan 2021 18:08 WIB
Bidik ekspor US$6,05 miliar, KKP siapkan strategi tingkatkan kualitas produk

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di tahun 2021.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut. Yakni, pembaruan alat uji, pengembangan sumber daya manusia, hingga penguatan pengawasan.

"Kami siapkan yang terbaik, kami beli kalau perlu," katanya dalam keterangan resmi, Senin (11/1).

Dengan pemutakhiran alat uji laboratorium, lanjutnya, produk perikanan yang diekspor diklaim akan bebas virus dan patogen bahaya lainnya yang dapat mengganggu kesehatan konsumen. Alat tersebut disebut juga bisa dipakai untuk menguji produk perikanan yang masuk ke Indonesia.

Selama ini, KKP melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melibatkan pihak ketiga untuk membantu pengecekan kualitas produk perikanan, salah satunya universitas (kampus). 

Ke depannya, Trenggono yakin, KKP bisa lebih mandiri dalam menguji produk perikanan yang ada, baik ekspor maupun impor.

"Kami harus punya alat uji sendiri sebagai pembuat keputusan, jangan bergantung pada pihak ketiga," ujarnya.

Trenggono menambahkan, peningkatan kualitas produk perikanan harus dimulai dari hulu. Jadi selain alat uji yang mutakhir, tim BKIPM diminta rutin turun ke lapangan untuk memastikan proses produksi di unit-unit pengolahan ikan berjalan sesuai standar.

Sponsored

Pemutakhiran alat uji hingga penguatan pengawasan ini, diakuinya sebagai bagian dari langkah strategis dalam menyasar pasar internasional. Pasalnya, hampir semua negara menerapkan standar tertentu untuk produk perikanan yang diimpor.

Apalagi, Indonesia butuh perluasan pasar seiring digenjotnya produksi perikanan budidaya untuk komoditas udang vaname, ikan, dan rumput laut. Trenggono optimistis Indonesia bisa jadi negara penghasil vaname terbesar mengalahkan India.

Sementara itu, Kepala BKIPM Rina menjelaskan nilai ekspor tahun 2021 ditaksir mencapai US$6,05 miliar, naik sekitar US$1 miliar dari tahun sebelumnya. Sementara, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan mencapai Rp74,4 miliar.

"Kalau kami bisa memperkuat laboratorium, jadi bisa dikerjakan di dalam. Itu pengaruhnya akan naik lagi angkanya," ujar Rina.

Dia menambahkan, produk perikanan yang keluar dan masuk Indonesia harus bebas dari 37 jenis penyakit ikan. Meliputi 23 jenis virus, lima jenis bakteri, tiga jenis jamur, dan enam jenis parasit.

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid