sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bisnis properti lesu, kredit bermasalah Pool Advista capai 7%

PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA) memberikan pembiayaan jangka pendek (bridging financing) ke developer.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 03 Jan 2020 12:28 WIB
Bisnis properti lesu, kredit bermasalah Pool Advista capai 7%

PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA) mencatat kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) sebesar 7,12% hingga September 2019. NPF perusahaan pembiayaan ini cukup tinggi karena terpengaruh bisnis properti yang sedang lesu.

Direktur Pool Advista Finance Arfianto Wibowo mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan NPF POLA naik, yakni pengembang (developer) dan pelaku usaha sektor jasa.

Arfianto menjelaskan, POLA biasanya memberikan pembiayaan ke developer yang bersifat jangka pendek (bridging financing) atau hanya untuk sesaat. Pada akhirnya, ketika developer mendapatkan pembiayaan dari perbankan, pembiayaan dari POLA akan diambil alih.

"Masalahnya, kami saat ini banyak membiayai untuk developer yang membangun rumah subsidi. Kemarin, dana subsidinya habis, jadi developer terkendala mendapatkan pendanaan eksekusi rumahnya," kata Arfianto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (3/1).

Namun, dengan adanya rencana alokasi pendanaan untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp11 triliun tahun 2020, Arfianto berharap masalah ini akan selesai.

Arfianto pun optimistis prospek properti untuk pasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang menjadi fokus pembiayaan POLA, masih banyak diminati.

Faktor kedua, yang disebabkan oleh pembiayaan di sektor jasa, merupakan pembiayaan yang diberikan POLA ke rumah sakit. Arfianto mengatakan rumah sakit yang diberikan pembiayaan tersebut memiliki masalah pada okupansi dan BPJS.

"Ini sedang kami lakukan pendekatan, apakah mau lanjut (pembiayaan) atau kami diskusi jaminannya," tutur Arfianto.

Sponsored

Direktur POLA Raden Ari Priyadi mengatakan, menuju akhir tahun NPF POLA perlahan telah mengalami perbaikan dari 7,12% per September 2019 menjadi 6,71% per Desember 2019.

"Desember 2020 kami menargetkan NPF perseroan ada di posisi 3,77%. Jadi kami terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk NPF," ujar Ari. 

Berita Lainnya
×
tekid