sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BKF: Inflasi inti di atas 3%, tanda daya beli masyarakat masih kuat

Pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi, mengingat pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Kamis, 02 Feb 2023 18:41 WIB
BKF: Inflasi inti di atas 3%, tanda daya beli masyarakat masih kuat

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan, inflasi Indonesia masih dalam tingkatan yang relatif stabil, jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya dan negara G20. Tercatat inflasi Januari 2023 sebesar 5,28% (yoy), lebih rendah dari Desember 2022 sebesar 5,51%.

“Tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar. Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk fungsi stabilisasi APBN sebagai shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak,” ujar Febrio dalam keterangannya, Kamis (2/2).

Inflasi inti pada Januari 2023 juga menurun dibandingkan Desember 2022, dari 3,36% menjadi 3,27%. Penurunan dipicu dari penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan, dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi. Sedangkan peningkatan inflasi terjadi di sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.

“Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3% menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimism menyambut 2023,” katanya.

Adapun inflasi pangan bergejolak meningkat menjadi 5,71% dari Desember 2022 yang sebesar 5,61%. Ini didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca.

“Untuk menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui percepatan impor, antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Ramadan dan Idulfitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” tutur Febrio.

Untuk kelompok administered price, inflasi tercatat 12,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 13,34%. Faktor pendorongnya adalah tarif angkutan udara dan bensin yang menurun. Sementara, harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif cukai dan peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Ke depan, pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi, mengingat pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian presiden, sesuai arahan pada acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada 17 Januari 2023.

Sponsored

Febrio menegaskan, upaya pengendalian inflasi terus ditempuh melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan pemerintah,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid