sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS sebut beras jadi penyumbang inflasi di semua provinsi

Setyanto juga menyampaikan komoditas yang menyebabkan kenaikan harga di seluruh kabupaten/kota masing-masing bervariasi.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 31 Okt 2022 13:29 WIB
BPS sebut beras jadi penyumbang inflasi di semua provinsi

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setyanto mengungkapkan komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di seluruh Indonesia bervariasi. Namun satu komoditas yang menjadi pendorong naiknya inflasi di 34 provinsi hingga akhir Oktober 2022 disebutkan Setyanto adalah beras.

“Beras jadi penyumbang kenaikan harga di semua provinsi berdasarkan month to date di minggu ke empat Oktober ini,” kata Setyanto dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (31/10).

Sedangkan komoditas lain yang cukup mendominasi menjadi penyebab inflasi antara lain minyak goreng di 31 provinsi, gula pasir di 29 provinsi, bawang merah di 23 provinsi, daging sapi di 18 provinsi, telur ayam ras di 17 provinsi, dan tepung terigu di 16 provinsi.

Setyanto juga menyampaikan komoditas yang menyebabkan kenaikan harga di seluruh kabupaten/kota masing-masing bervariasi. Namun minyak goreng menjadi komoditas penyumbang kenaikan harga terbanyak yaitu di 318 kab/kota. Selanjutnya disusul harga beras yang naik di 281 kab/kota, gula pasir di 267 kab/kota, dan telur ayam ras di 150 kab/kota.

Dikutip dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) per Senin (31/10), secara nasional harga beras berada di rentang Rp11.250 per kilogram (kg) untuk kualitas bawah I hingga Rp12.150 per kg untuk kualitas super II.

Kemudian untuk minyak goreng curah adalah Rp14.050 per kg, Rp19.350 per kg untuk minyak goreng kemasan bermerk 1, dan Rp17.750 per kg untuk minyak goreng kemasan bermerk 2. Lalu gula pasir premium senilai Rp14.150 per kg dan gula pasir lokal Rp12.900 per kg.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang memimpin Rakor tersebut menyampaikan inflasi bulan September 2022 secata tahun ke tahun sebesar 5,95% year on year (yoy), atau sebesar 1,71% di bulan ini. Tak hanya di Indonesia, beberapa negara juga disampaikan Tito mengalami peningkatan inflasi yang ekstrem, salah satunya Turki yang pada bulan September lalu inflasinya mencapai 83,5% (yoy).

“Turki juga sudah diprediksi di ambang kebangkrutan karena inflasi yang sangat tinggi, ditambah lagi dengan nilai mata uang yang jatuh jauh sekali dibanding US Dollar. Protes terhadap inflasi terjadi di semua Eropa, dan itu mengancam kekacauan politik yang ada di sana,” ungkap Tito. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid