sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BUMN Karya mulai buyback saham

Harga saham BUMN terus tergelincir sejak awal tahun. Buyback saham menjadi opsi penyelamatan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 13 Mar 2020 11:02 WIB
BUMN Karya mulai buyback saham

Empat emiten konstruksi pelat merah bersiap melakukan pembelian saham kembali atau buyback merespons koreksi tajam harga saham.

Dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (12/3), keempat badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT PP (Persero) Tbk., akan melakukan buyback saham dalam tiga bulan ke depan.

Presiden Direktur Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan Waskita Karya akan menyiapkan dana sebanyak Rp300 miliar untuk keperluan buyback. Dana tersebut berasal dari kas internal perseroan.

"Jumlah saham yang akan dibeli kembali tak akan melebihi 20% dari modal disetor," kata Gusti.

Rencananya, lanjut Gusti, Waskita Karya akan menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai treasury stock untuk jangka waktu tiga tahun.

Pada penutupan perdagangan Kamis (12/3), saham WSKT ini tergelincir dalam hingga 16,23% ke level Rp645. Saham WSKT sejak awal tahun hingga saat ini (year-to-date/ytd) tercatat sudah terkoreksi 56,57%.

Senada dengan Waskita Karya, Wijaya Karya juga menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp300 miliar untuk buyback. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan Wijaya Karya akan menggunakan laba yang belum ditetapkan penggunannya sebesar Rp5,25 triliun untuk buyback.

"Pembelian kembali saham diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang. Pada saat ini, harga saham perseroan tidak mencerminkan kondisi fundamental dan prospek perseroan," tulis Vijaya.

Sponsored

Adapun pada penutupan perdagangan Kamis (12/3), saham emiten bersandi WIKA ini mencetak koreksi yang cukup dalam. Saham WIKA terkoreksi 18,21% ke level Rp1.145 per saham. Saham WIKA sudah terkoreksi 42,46% (ytd).

Sementara PT PP menyiapkan dana hingga Rp250 miliar untuk melakukan buyback. Dalam keterbukaan informasi, manajemen PTPP mengatakan dana buyback tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan.

PTPP mengatakan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi perusahaan. Sebab, PTPP memiliki modal kerja dan cash flow yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Saham PTPP pada penutupan perdagangan kemarin tercatat terkoreksi 12,78% ke level Rp785 per saham. Sejak awal tahun, saham PTPP tercatat sudah terkoreksi 50,47%.

Emiten konstruksi pelat merah terakhir, Adhi Karya juga berencana melakukan buyback dengan alokasi dana Rp100 miliar.

Sekretaris Perusahaan Parwanto Noegroho mengatakan perseroan akan meenggunakan saldo laba yang belum ditetapkan penggunannya sebesar Rp351 miliar untuk melakukan buyback.

"Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku," kata Parwanto.

Adapun saham emiten berkode ADHI ini pada penutupan perdagangan kemarin tercatat terkoreksi 7,94% ke level Rp580 per lembar saham. Saham ADHI tercatat sudah terkoreksi sedalam 50,64% sejak awal tahun.

Berita Lainnya
×
tekid