sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Danai proyek LRT, Adhi Karya terbitkan obligasi Rp2 triliun

Sebesar 31,25% dana dari penerbitan obligasi juga akan digunakan untuk melakukan refinancing.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 12 Okt 2020 18:54 WIB
Danai proyek LRT, Adhi Karya terbitkan obligasi Rp2 triliun

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan III Adhi Karya tahap I tahun 2020 dengan target perolehan dana sebanyak-banyaknya senilai Rp2 triliun. Obligasi yang akan diterbitkan ini memiliki tenor tiga tahun.

Dalam prospektus yang diterbitkan di surat kabar nasional, Senin (12/10), manajemen Adhi Karya mengatakan dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, sekitar 50% akan digunakan untuk belanja modal berupa aset tetap dan penyertaan proyek investasi infrastruktur, baik Proyek Strategis Nasional (PSN), maupun non-PSN. Sementara sebesar 31,25% akan digunakan untuk melakukan refinancing.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja proyek LRT (light rail transit) dan proyek infrastruktur lainnya," kata manajemen ADHI, Senin (12/10).

Obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2020 ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan III Adhi Karya dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp5 triliun. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat.

Bunga obligasi ini akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Februari 2021. Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir, sekaligus jatuh tempo obligasi pada 12 November 2023.

Untuk penawaran umum berkelanjutan III ini, perseroan mendapatkan peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara bertindak sebagai wali amanat obligasi adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Rencananya, Adhi Karya akan melakukan masa penawaran awal pada 12-23 Oktober 2020. Lalu perkiraan tanggal efektif adalah 4 November 2020 dengan perkiraan masa penawaran umum pada 6-9 November 2020.

Sponsored

Sementara perkiraan tanggal penjatahan adalah 10 November 2020, dengan perkiraan tanggal pengembalian utang jatuh pada 12 November 2020. Dengan demikian, distribusi secara elektronik diprediksi bisa dilakukan pada 12 November 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh pada 13 November 2020.

Berita Lainnya
×
tekid