sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekspor ke AS moncer, Pan Brothers bidik kenaikan penjualan 15%

PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) mencatat pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat sebagai dampak perang dagang.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 17 Des 2019 20:15 WIB
Ekspor ke AS moncer, Pan Brothers bidik kenaikan penjualan 15%

PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menargetkan penjualan untuk produk tekstil mencapai US$675 juta hingga akhir 2019. Target tersebut lebih tinggi 10%-15% dari penjualan perseroan pada 2018.

Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan hingga kuartal III-2019, penjualan produk tekstil perseroan telah mencapai US$491,9 juta atau setara dengan Rp6,8 triliun. 

Realisasi penjualan tersebut naik 10,02% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$447,1 juta. Adapun untuk tahun 2020, perseroan menargetkan penjualan  mereka naik 10%-15%.

"Penjualan kami tahun 2019 didominasi oleh garmen sebesar 94% yang juga merupakan mayoritas ekspor. Sementara domestik hanya berkisar 6%," tutur Anne dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/12).

Emiten penyuplai garmen untuk Adidas dan Uniqlo ini mengatakan kinerja penjualan mereka didorong oleh naiknya ekspor ke Amerika Serikat (AS) sebagai dampak positif dari perang dagang China-Amerika Serikat. 

Ekspor Pan Brothers ke Amerika Serikat hingga September 2019 mencapai US$184,9 juta atau tumbuh 37,6% (year to date/ytd). Sementara, sepanjang 2018 ekspor ke AS tumbuh 25,5% dari tahun sebelumnya.

Belanja modal

Sementara, PBRX menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$15 juta pada 2020, atau naik dari 2019 sebesar US$14 juta. Capex ini berasal dari kas internal. 

Sponsored

Anne juga mengungkapkan produsen tekstil ini akan menggunakan capex untuk untuk modernisasi, otomatisasi, dan pembelian mesin-mesin baru.

"Sampai saat ini belum ada rencana corporate action untuk tahun depan,

Anne mengungkapkan, pada 2020 mendatang PBRX akan menambah dua merek baru untuk tujuan ekspor mereka ke Amerika Serikat yang merupakan bagian dari PVH Corporation. Kedua merek tersebut adalah Tommy Hilfiger dan Calvin Klein.

Hingga saat ini, Pan Brothers sudah menyerap capex 2019 sebesar US$12,5 juta untuk modernisasi mesin, otomatisasi, dan digitaliasasi mesin-mesin baru.

Pertumbuhan industri TPT

Di sisi lain, Anne Patricia Sutanto yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memandang industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki peluang besar untuk terus tumbuh.

Anne melihat ekspor TPT Indonesia tak sampai 2% dari total permintaan TPT dunia, atau hanya US$13,2 miliar tahun 2018. Jumlah ini terbilang lebih kecil dibandingkan dengan negara lainnya seperti China US$277 miliar, Vietnam US$38 miliar, dan Bangladesh US$39 miliar.

"Seharusnya dengan potensi tenaga kerja yang ada dan melihat China yang akan shifting dari industri manufaktur 20-30 tahun ke depan, peluang untuk tumbuh sangat besar," tutur Anne.

Saat ini, pangsa pasar ekspor TPT Indonesia ke dunia masih berada pada angka 1,7%. Tahun 2030, kata Anne, pangsa pasar ini akan digenjot pemerintah hingga menjadi 5% atau US$48,2 miliar.

Anne pun optimis industri TPT akan mendapat dukungan dari pemerintah. Mengingat pada 2018 lalu, Kementerian Perindustrian telah memasukkan TPT ke dalam lima sektor industri prioritas untuk implementasi sistem industri 4.0.

Berita Lainnya
×
tekid