Genjot ekonomi, pemerintah harus ubah pola permintaan
Subsidi yang diberikan ke sisi permintaan, akan serta merta menghidupi sisi suplai dan menghidupi ekonomi.
Ekonom senior Indef Aviliani mengungkapkan, pemerintah harus mengubah pola demand atau permintaan di pertengahan tahun ini untuk menggenjot ekonomi.
"Kalau kita lihat, semua orang bicara demand side. Dalam belanja, pemerintah lebih mengarah ke supply side, jadi mungkin perlu diubah," kata Aviliani, Jumat (7/5).
Dia mencontohkan, untuk menggenjot sisi permintaan ini bisa dilakukan seperti untuk kegiatan wisata. Menurutnya, orang yang berlibur ke Bali, bisa diberikan korting pesawat 50% dan 50% sisanya ditanggung pemerintah. Dengan upaya tersebut, demand side bisa terpenuhi, sehingga supply side tetap mendapatkan uang.
Aviliani menilai, subsidi yang diberikan ke sisi permintaan, akan serta merta menghidupi sisi suplai dan menghidupi ekonomi. Adapun saat ini, Aviliani melihat porsi subsidi untuk permintaan masih terbilang kecil, karena terbatas pada level bantuan langsung tunai (BLT) dan pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja.
Selain dari sisi permintaan, menurutnya belanja pemerintah harus dipercepat untuk menggenjot ekonomi. Aviliani optimistis, apabila belanja pemerintah dipercepat, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan III bisa tumbuh positif.
"Harusnya dengan kondisi pandemi ini, dari triwulan I-2021 harus belanja. Ini perlu banyak dievaluasi. Tahun ini kalau kita enggak bagus, tahun depan kita bisa lebih buruk lagi," ucapnya.