close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi / Shutterstock
icon caption
ilustrasi / Shutterstock
Bisnis
Jumat, 23 Maret 2018 18:15

Grup Djarum akuisisi perusahaan tower telekomunikasi Rp 1 triliun

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mengakuisisi PT Komet Infranusantara (KIN)
swipe

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mengakuisisi PT Komet Infranusantara (KIN) senilai Rp 1,05 triliun.

KIN merupakan perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang memiliki lebih dari 1.300 tower dan lebih dari 1.800 tenant. Perusahaan ini dimiliki oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk.

Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure Dahlia Evawani, mengatakan perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian jual-beli (sale and purchase agreement/SPA) oleh PT Telekom Infranusantara (TI) sehubungan dengan rencana pengambilalihan Komet Infranusantara pada 22 Maret 2018. 

"SPA adalah suatu perjanjian dengan syarat tangguh, yang dibuat sehubungan dengan rencana penjualan dan pengalihan saham-saham KIN yang dimiliki oleh TI sebanyak 1,3 miliar lembar saham," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Jumat (23/3).

Pihak TI tercatat selaku penjual, dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), selaku pembeli. Protelindo merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. milik Grup Djarum.

Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp1,05 triliun. Transaksi tersebut di bawah 50% dari ekuitas perseroan. Menurut dia, TI merupakan salah satu entitas anak META dengan kepemilikan langsung.

"Baik perseroan maupun TI tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Protelindo," tuturnya.

Setelah transaksi, sambungnya, perseroan akan kehilangan pengendalian atas KIN. Selanjutnya, laporan keuangan KIN tidak akan dikonsolidasikan dengan perseroan.

Dia mengklaim, transaksi tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan. Manajemen META akan memperoleh tambahan pendanaan yang dapat dipergunakan untuk memperkuat arus kas dan permodalan untuk pengembangan dan investasi di bidang lainnya.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan