sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga batu bara melonjak, bakal berlangsung sampai kapan?

Kemudian masih adanya potensi tekanan global yang menyebabkan produksi batu bara agak melambat,

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 10 Feb 2022 12:14 WIB
Harga batu bara melonjak, bakal berlangsung sampai kapan?

Indonesian Mining Association (IMA) memproyeksikan harga batu bara masih akan terus mengalami kenaikan. Plt Direktur Eksekutif IMA Djoko Widajatno mengatakan harga batu bara masih akan menguat sampai energi baru terbarukan (EBT) bisa memenuhi permintaan industri.

Akan tetapi menurutnya perkembangan EBT saat ini berjalan lamban. Selain EBT, menurutnya faktor lain yang mempengaruhi harga batu bara adalah permintaan batu bara dari India dan China, Korea, Japan, Filipina, dan lain-lain.

"Masih tinggi, kebetulan produsen batubara tidak bertambah," ungkapnya kepada Alinea.id, Kamis (10/2).

Kemudian masih adanya potensi tekanan global yang menyebabkan produksi agak melambat, sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi. Menurutnya musim dingin yang berkepanjangan juga mendorong permintaan batu bara.

"Cuaca ekstrem di saat winter yang berkepanjangan, sehingga kebutuhan batu bara untuk pemanas ruangan," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan ada kemungkinan harga batu bara akan setinggi di tahun 2021, karena produsennya terbatas. Dan juga pengaruh musim hujan di Indonesia dan di tempat lainnya.

Pandangan lain disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar. Dia memperkirakan harga batu bara untuk tahun ini diperkirakan masih akan bagus dan terus menguat. Akan tetapi tidak akan sampai booming seperti akhir tahun lalu.

"Faktor paling pengaruh adalah karena permintaan pasar internasional yang terus naik, serta juga impact larangan ekspor kemarin di awal tahun," ujarnya.

Sponsored

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) Februari 2022 sebesar US$188,38 per ton. Naik US$ 29,88 per ton dari bulan Januari yang berada di posisi US$ 158,50 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan kenaikan harga ini salah satu pemicunya adalah meningkatnya permintaan global pada batu bara.

"Kenaikan HBA bulan Februari 2022 disebabkan oleh tingginya permintaan komoditas batu bara global," paparnya dalam keterangan resminya, Selasa (08/2).

Selain permintaan yang naik, menurut Agung faktor lain yang mempengaruhi HBA batu bara Februari adalah adanya kendala pasokan gas alam di Eropa.

"Sebagian besar negara-negara Eropa beralih ke batu bara demi memenuhi pembangkit listrik," lanjutnya.

Berita Lainnya
×
tekid