Harga migor curah masih di atas HET, tembus Rp25.200 per liter
Harga minyak goreng (migor) curah di sejumlah daerah masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

Harga minyak goreng (migor) curah di sejumlah daerah masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp14.400 per liter. Itu artinya, klaim Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang menyebut bahwa harga migor curah sudah sesuai HET, tak terjadi di seluruh wilayah.
Berdasarkan pantau Alinea.id di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Minggu (31/7), harga migor curah di atas HET ditemukan beberapa wilayah di Indonesia. Di provinsi Papua misalnya, harga migor curah Rp25.200 per liter, jauh di atas rerata HET Rp14.400 saat ini. Lalu wilayah Maluku Utara sebesar Rp22.500, Kalimantan Utara Rp17.750, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rp16.500, Lampung Rp16.400, Bengkulu Rp16.400, Rp16.350, dan Sulawesi Tenggara Rp15.900.
Kemudian Sulawesi Barat Rp15.850, DKI Jakarta Rp15.600, Sulawesi Selatan Rp15.450, RiauRp15.400, Gorontalo Rp15.350, Bali Rp15.350, Kalimantan Selatan Rp15.100, Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp15.000 dan Kalimantan Tengah Rp14.900.
Adapun harga migor curah di bawah rerata HET Rp14.400 ditemukan di Jawa Barat yakni Rp14.400, Sumatera Utara Rp14.350, Kepulauan Riau Rp14.350, Jawa Tengah Rp14.300, Sumatera Selatan Rp14.250, Sulawesi Tengah Rp14.200, dan Jambi Rp14.150.
Lalu Jawa Timur Rp13.950, Banten Rp13.900, DI Yogyakarta Rp13.750, Sumatera Barat Rp13.400, Kalimantan Barat Rp13.350, Aceh Rp13.100 dan Sulawesi Utara Rp12.400.
Sebelumnya, dalam blusukannya ke pasar rakyat di Pasar Gayamsari Semarang, Jawa Tengah, Mendag Zulkifli Hasan menyebut menemukan harga migor curah rata-rata sudah berada di bawah Rp14.000 per liter. Sejumlah harga barang kebutuhan pokok (bapok) juga terpantau turun dan stabil.
"Di Pasar Gayamsari, pedagang menjual minyak goreng curah menggunakan botol-botol plastik sehingga harganya ditambah Rp500 per botol. Kalau harganya Rp12.000 per liter, dengan kemasan botol menjadi Rp12.500 per liter. Ini karena harga minyak sudah murah," katanya dalam siaran pers, Rabu (27/7).

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Darurat sampah saset: Produk murah dengan konsekuensi mahal
Minggu, 29 Jan 2023 08:28 WIB
Urgensi UU PPRT di tengah sengsara pekerja rumah tangga
Sabtu, 28 Jan 2023 15:40 WIB