IHSG diprediksi bergerak terbatas, saham MIKA jadi rekomendasi

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bertahan dalam fase uptrend atau bergerak terbatas, meski mengalami sedikit koreksi pada pekan depan. Itu terjadi setelah kemarin (26/1) IHSG mengalami kenaikan 0,5% ke level 6.600.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.534–6.631. Hati hati dan waspadai koreksi mungkin terjadi," ujar Maximilianus Nico Demus selaku Associate Director of Research and Investment Pilar Investindo kepada Alinea.id, Kamis (27/1).

Menurutnya, IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi wajarnya. 

Kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG ditopang arus capital inflow sehingga prinsip kehati-hatian tetap ada. Terutama persoalan The Fed yang berusaha menstabilkan perekonomian.

“Belum lagi kita dihadapi dengan bagaimana The Fed bisa mengendalikan inflasi, menstabilkan ekonomi, dan menjaga fase pertumbuhan ekonomi untuk tetap terjaga secara jangka panjang dan berkelanjutan. Dan kami yakin, lembah pun bisa dilalui, bukitpun bisa di lewati," ujar Nico.

Menurut dia, seharusnya keutamaan dalam IHSG justru terhadap pasar saham dan obligasi dalam negeri yang kemungkinan hari ini juga akan mengalami koreksi, khususnya bagi pasar obligasi. Pasar Obligasi sendiri diprediksi akan kembali mengalami kenaikkan imbal hasil secara cepat mengikuti US Treasury. 
 
“Well, apapun itu, yang paling penting adalah arah kebijakan The Fed sudah jelas, saatnya kita menyusun strategi untuk menghadapi kenaikkan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Maret," kata dia.

Pada perdagangan hari ini, Pilar Investindo merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA),PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT. Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan PT. XL Axiata Tbk. (EXCL).