IHSG loyo, SDMU dan GTSI tetap cuan
IHSG ditutup turun 48,35 poin atau 0,72% ke level 6.645,04.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (7/1) ditutup turun 48,35 poin atau 0,72% ke level 6.645,04. Sebanyak 203 saham menguat, 340 saham melemah, dan 136 saham stagnan.
Adapun transaksi jelang penutupan mencapai Rp9,7 triliun dari 14,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Meski IHSG ditutup merah, namun sejumlah saham sanggup cuan. Seperti, saham PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU) yang terbang 36 poin atau 34,62% ke Rp140. Kemudian saham PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) sanggup naik 13 poin atau 26% ke Rp63, dan saham PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk. (BIMA) yang moncer naik 66 poin atau 24,81% ke Rp332.
Senior Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh neraca perdagangan Indonesia yang masih mencatat surplus pada Desember 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$1,02 miliar. Realisasi ini turun dari surplus neraca perdagangan bulan November 2021 sebesar US$3,51 miliar.
Dengan surplus neraca perdagangan Desember 2021, berarti neraca perdagangan Indonesia sudah mencetak surplus selama 20 bulan berturut-turut.
Selain itu, kata Nafan, investor juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada pekan ini.
"Dari global, dipengaruhi oleh faktor ekonomi global terutama kondisi di negara-negara Eropa dan produk domestik bruto (GDP) di Tiongkok,” kata Nafan, Senin (17/1).