sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG melemah 1,48% ke 6.817,82, analis: Hanya temporer

Invasi Rusia-Ukraina, dinilai akan berdampak pada peningkatan harga komoditas.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 24 Feb 2022 17:08 WIB
IHSG melemah 1,48% ke  6.817,82, analis: Hanya temporer

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,48% atau 102,24 poin ke 6.817,82 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/2). Hal ini karena  efek negatif invasi Rusia ke Ukraina.

Senior Economist Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, ada beberapa fakta dan ancaman dari invasi Rusia yang dilakukan di dua daerah yang selama ini memang telah dikuasasi separatis pro-Rusia.

“Layaknya invasi Crimea di 2014, invasi kali ini juga berdampak lokal, antara Rusia-Ukraina saja," ucap Fikri dengan Alinea.id, Rabu (24/2).

Apalagi, hubungan ekonomi langsung antara Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil. Terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di 2021 lebih kecil dari 1%.

“Makanya, kemungkinan capital inflow asing di pasar saham Indonesia dapat terus melaju kencang. Untuk informasi, sejak 1 Februari hingga 23 Februari lebih dari Rp15.42 triliun yang masuk ke Indonesia. Padahal pada periode itu, tensi Rusia-Ukraina sudah meningkat," ucapnya.

Namun begitu, dia tetap mengharapkan agar pemerintah tetap menjaga stabilitas nilai rupiah pada level Rp14.200-14.400 per dolar AS, sebagai dampak dari net buy investor asing. 

“Kami menilai fundamental ekonomi Indonesia baik, khususnya didorong pemulihan ekonomi yang diindikasikan dengan Indeks Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Eceran di Januari yang mencapai level tertinggi sejak awal pandemi," imbuhnya.

Dengan demikian, dia juga menilai efek perang Rusia-Ukraina terhadap pasar modal Indonesia akan bersifat temporer, dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar. 

Sponsored

“Di sisi lain kami melihat invasi Rusia-Ukraina akan berdampak pada peningkatan harga komoditas, yang harusnya berdampak positif bagi ekspor dan sektor komoditas dalam negeri karena adanya supply shock di global.

Untuk mengantisipasi dalam langkah aman Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan beberapa sektor tambang untuk pemulihan ekonomi ke depannya.

“Pilihan utama di sektor tambang tersebut adalah saham ANTM, saham BBTN serta ASII untuk mengantisipasi pemulihan ekonomi yang lebih baik ke depannya," ucapnya.

Sementara dilansir dari RTI Business, beberapa saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp282,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp203,8 miliar, dan PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) Rp95,4 miliar.\

Sedangkan, saham dengan penjualan bersih atau net sell terbesar asing adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) Rp147,9 miliar, dan PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) Rp94,9 miliar.

Saham top gainers LQ45 hari ini adalah PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) 13,39%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) 12,51% dan PT Timah Tbk (TINS) 9,86%.

Dilanjutkan saham top losers LQ45 terdiri dari, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) -6,67%, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) -6,02% dan PT PP Tbk. (PTPP) -5,08%.

Berita Lainnya
×
tekid