close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja memerah susu sapi di salah satu peternakan Sapi Perah kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/11). Pemerahan susu sapi dari industri rumahan tersebut memproduksi susu sapi perah kurang lebih sebanyak 500 liter per hari dengan harga jual Rp9.000 per
icon caption
Pekerja memerah susu sapi di salah satu peternakan Sapi Perah kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/11). Pemerahan susu sapi dari industri rumahan tersebut memproduksi susu sapi perah kurang lebih sebanyak 500 liter per hari dengan harga jual Rp9.000 per
Bisnis
Kamis, 26 Desember 2019 23:28

Indonesia defisit susu 7,5 juta liter per tahun

Produksi susu sapi Indonesia baru mencapai 1,5 juta liter dalam setahun, jauh lebih rendah dari kebutuhan 9 juta liter.
swipe

Produksi susu sapi Indonesia baru mencapai 1,5 juta liter dalam setahun, jauh lebih rendah dari kebutuhan 9 juta liter.

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengatakan akan menggenjot produksi susu dari peternak sapi yang telah tergabung dalam koperasi susu. 

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan peningkatan produksi susu sapi ini bertujuan untuk mengurangi impor susu yang dilakukan Indonesia. 

"Ini saya mau koordinasikan dengan Kementerian Pertanian. Kita akan koordinasikan antar kementerian dan pembiayaan," kata Teten di Jakarta, Kamis (26/12).

Teten melihat saat ini industri susu tumbuh 15% setahun. Sehingga, hal ini bisa menjadi kesempatan besar apabila UMKM bisa meningkatkan produksi susu sapinya. 

Saat ini, Teten mengatakan produksi susu sapi nasional mencapai 1,5 juta liter per tahun. Sedangkan, kebutuhan untuk konsumsi susu sapi mencapai 9 juta liter per tahunnya.

Dari jumlah itu, Indonesia masih defisit susu hingga 7,5 juta liter per tahun. Namun, apabila kesejahteraan masyarakat meningkat, maka kebutuhan susu sapi akan lebih besar. 

"Nah, kalau masyarakat Indonesia tumbuh semakin sejahtera, pasti kebutuhan daging, susu, yang berkaitan dengan lifestyle itu akan tinggi. Jadi UMKM harus siap melihat ada pasar yang tumbuh," ujarnya.

Selain peningkatan produksi susu sapi, Teten juga akan membidik produk UMKM yang memang bisa ditingkatkan produksinya. Produk tersebut seperti beras, jagung, dan garam yang pelakunya juga banyak berasal dari UMKM. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan