sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri makanan dan minuman Indonesia ikut tampil di Paris kantongi transaksi US$33,5 juta

Produk makanan minuman asal Indonesia sukses menarik minat pembeli mancanegara.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Selasa, 25 Okt 2022 19:40 WIB
Industri makanan dan minuman Indonesia ikut tampil di Paris kantongi transaksi US$33,5 juta

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, industri makanan dan minuman (mamin) menjadi salah satu sektor penting yang menunjang kinerja industri pengolahan nonmigas. Sektor industri mamin diketahui berhasil menyumbang 38,38% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas hingga triwulan II-2022.

“Industri makanan dan minuman juga mampu tumbuh positif sebanyak 3,68% pada triwulan II-2022, atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 2,95%,” kata Putu dalam keterangannya, Selasa (25/10).

Untuk terus mendorong pertumbuhan industri mamin, terutama di pasar global, Kemenperin turut berpartisipasi dalam pameran bergengsi skala internasional, yaitu Salon International de L'Alimentation (SIAL) Paris 2022 yang digelar pada tanggal 15-19 Oktober 2022 lalu. Pameran SIAL Paris merupakan pameran khusus produk makanan dan minuman terbesar di Eropa yang digelar setiap dua tahun sekali.

Menurut Putu, melalui pameran yang berlangsung di Paris dengan 7.020 exhibitors dan pengunjung 310 ribu profesional dari 119 negara, produk makanan minuman asal Indonesia sukses menarik minat pembeli mancanegara.

“Kami mencatat total transaksi selama lima hari pameran di SIAL mencapai US$33,5 juta yang terdiri dari transaksi potensial dan transaksi langsung di lokasi (on the spot). Total transaksi ini melampaui total transaksi SIAL Paris 2018 lalu yang sebesar 14 juta Euro atau US$13,8 juta,” tutur Putu.

Tujuan terlibatnya Kemenperin pada pameran ini selain mendukung pertumbuhan industri mamin, namun juga diharap bisa memperluas pasar ekspor Indonesia.

“Pembeli yang tertarik pada produk Indonesia, bukan hanya dari negara-negara Eropa, tapi juga Amerika Serikat (AS), Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Selain kesepakatan dagang, juga ada potensi kesepakatan kerja sama pengembangan produk antara industri makanan dan minuman Indonesia dengan mitra dari luar negeri,”imbuhnya.

Lebih lanjut Putu menyampaikan, dengan hasil baik yang didapat pasca keikutsertaan di pameran SIAL Paris 2022 ini, pelaku industri bisa segera memperluas pasar ekspornya.

Sponsored

“Tugas selanjutnya adalah agar perusahaan dapat menindaklanjuti potensi bisnis yang didapatkan selama pameran tersebut. Harapannya, transaksi potensial dapat direalisasikan sepenuhnya di masa datang sehingga akan turut meningkatkan kinerja industri makanan dan minuman,” pungkas Putu.

Berita Lainnya
×
tekid