sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Intiland targetkan kenaikan marketing sales hingga 15%

Perhitungan target marketing sales hanya berasal dari hasil penjualan unit properti.

Hermansah
Hermansah Kamis, 15 Feb 2018 09:06 WIB
Intiland targetkan kenaikan marketing sales hingga 15%

PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan perolehan pendapatan penjualan atau marketing sales 2018 sebesar Rp 3,3 triliun. Target ini meningkat sebesar 15% dari perolehan marketing sales 2017 yang mencapai Rp 2,93 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menjelaskan perhitungan target marketing sales hanya berasal dari hasil penjualan unit properti. Perseroan tidak memperhitungkan perolehan dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income yang berasal dari segmen properti investasi. “Kami hanya menetapkan target marketing sales dari penjualan proyek-proyek di tiga segmen yakni mixed-use dan high rise, landed residential, serta industrial estate,” ujar Archied dalam keterangannya.

Ditinjau berdasarkan segmen pengembangannya, kontribusi terbesar dari target marketing sales tersebut berasal dari segmen pengembangan mixed-use dan high rise senilai Rp 2,5 triliun atau 75,7%. Kontribusi berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan atau landed residential sebesar Rp 606,8 miliar atau 18,3%. Serta pengembangan kawasan industri atau industrial estate sebesar Rp 200 miliar atau 6,1%.

Intilland optimistis kondisi pasar properti nasional akan berangsur-angsur membaik. Pasar properti bisa tumbuh, meskipun ada risiko dan kekhawatiran yang disebabkan memanasnya iklim politik seiring penyelenggaraan pilkada serentak.

Sejak beberapa tahun terakhir, pasar properti cenderung melemah dan pelaku pasar mengambil sikap menunggu (wait and see). Saat ini, pasar mulai menunjukan tanda-tanda untuk kembali membaik seiring dengan mulai meningkatnya pembelian dan investasi properti.

“Sebagai developer properti, kami tentu mempertimbangkan segala aspek untuk meluncurkan proyek atau produk baru. Kami yakin kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti masih akan terus meningkat, seiring membaiknya kondisi makro dan fundamental perekonomian nasional,” kata Archied lebih lanjut.

Selain target marketing sales, perseroan juga telah menetapkan target pendapatan berulang yang berasal dari segmen properti investasi sebesar Rp 547 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 26% dari perolehan 2017 yang mencapai Rp 432 miliar.

Meningkatnya target pendapatan berulang bisa memberikan dampak positif bagi operasional dan prospek usaha ke depan. Perseroan memproyeksikan peningkatan pendapatan berulang terutama berasal dari pengelolaan gedung perkantoran, seperti South Quarter di Jakarta selatan maupun dari perkantoran lainnya.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid