sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi paksa Indonesia setop impor dan mulai ekspor produk hasil hilirisasi

Jokowi tak ingin uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperoleh dari rakyat justru habis untuk memborong produk impor.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Selasa, 11 Okt 2022 15:48 WIB
Jokowi paksa Indonesia setop impor dan mulai ekspor produk hasil hilirisasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini Indonesia harus hati-hati dalam pengelolaan moneter dan fiskal. Pasalnya, kondisi global saat ini tidak pasti karena adanya volatilitas sejumlah harga pangan dan energi, ditambah perang Rusia-Ukraina yang masih belum selesai. Jokowi juga mengingatkan ihwal adanya bencana alam akibat perubahan iklim.

“Setelah perang Rusia Ukraina, pertumbuhan ekonomi kita tahu di tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan 3%, terakhir sudah diperkirakan jatuh ke angka 2,2%. Inilah yang sering disampaikan, membayar harga dari sebuah perang yang harganya sangat mahal sekali,” jelas Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Pembukaan Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).

Di tengah ketidakpastian tersebut, Jokowi juga tak henti mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat untuk mulai memanfaatkan sumber daya alam negeri sendiri dengan meningkatkan nilai tambah. Hal ini dinilai penting karena bisa menambah devisa negara dan mendorong produk lokal terus berinovasi agar bisa bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

Jokowi tak ingin uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperoleh dari rakyat justru habis untuk memborong produk impor. “APBN itu belinya barang impor atau barang kita sendiri, sih? Pemda itu belinya barang impor atau produk dalam negeri? Swasta-swasta kita belum masuk ke sana. Setelah kita urus, lho, lho, lho, kok banyak beli barang impor,” tutur Jokowi yang keheranan.  

“Ini uang APBN APBD yang kita kumpulkan dari pajak, dari royalti, dari pihak ekspor, dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bersusah payah kita kumpulkan, terkumpul, kemudian kita belanjakan belanjanya produk-produk impor. Benar? Ndak , sama sekali enggak benar,” ucapnya.

Salah satu strategi yang diupayakan pemerintah untuk menambah pendapatan negara adalah dengan menggenjot ekspor dari produk hilirisasi dan mulai kurangi impor. Sehingga ia pun meminta agar uang negara dalam arti ini APBN bisa digunakan untuk menyerap produk dalam negeri.

“Lompatannya dalam hilirisasi ini saya berikan contoh bolak-balik urusan nikel. Saat kita masih ekspor dalam bentuk bahan mentah, setahun itu nilainya hanya kira-kira Rp15 triliun. Setelah masuk ke industrialisasi, ke hilirisasi menjadi US$20,9 miliar. Ini sudah di angka Rp360 triliun, dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp360 triliun,” terang Jokowi.

Menurut Presiden, dengan Indonesia melakukan hilirisasi pada sejumlah komoditas ekspor terutama sumber daya mineral maka akan memberikan keuntungan berlipat bagi Indonesia. Sehingga ia menegaskan agar Indonesia mulai mengurangi atau bahkan menghentikan ekspor mineral mentah.

Sponsored

“Baru satu komoditi yang mau kita hilirisasi, nikel. Kita memiliki banyak mineral, ada bauksit, tembaga, timah, dan aspal,” lanjutnya.

Hilirisasi tegasnya menjadi kunci utama menuju negara maju. Dengan menghentikan ekspor nikel, aspal, timah, bauksit, dan tembaga, maka seluruh pajak, bea ekspor, royalti, dan dividen seluruhnya akan masuk ke dalam negeri.

Berkaitan dengan hilirisasi komoditas aspal, Jokowi yang telah berkunjung ke Buton sebagai daerah produsen aspal juga mengimbau agar Indonesia mulai memenuhi kebutuhan aspal dengan aspal asal Buton.

“Saya ke Buton dua minggu lalu. Depositnya ada 662 juta ton. Saya kalau sudah ke lapangan itu, angka-angka hafal semua, 662 juta ton aspal. Dulunya pernah diolah di Buton, tetapi setop, saya enggak tahu, karena katanya aspal impor lebih murah. Sehingga yang terjadi 95 persen aspal kita asal impor, padahal Buton punya deposit 662 juta ton. Saya di lapangan bilang, ndak! Dua tahun lagi saya beri waktu setop yang namanya impor aspal, semuanya harus suplai dari Pulau Buton,” pungkas Jokowi.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid